Rabu, 10 November 2010

kebiasaan JEPANG

1. Di Jepang, angka “4″ dan “9″ tidak disukai, sehingga sering tidak ada nomer kamar “4″ dan “9″. “4″ dibaca “shi” yang sama bunyinya dengan yang berarti “mati”, sedang “9″ dibaca “ku”, yang sama bunyinya dengan yang berarti “kurushii / sengsara.
2. Orang Jepang menyukai angka “8″. Harga-harga barang kebanyakan berakhiran “8″. Susu misalnya 198 yen. Tapi karena aturan sekarang ini mengharuskan harga barang yang dicantumkan sudah harus memasukkan pajak, jadi mungkin kebiasaan ini akan hilang. (Pasar = Yaoya = tulisan kanjinya berbunyi happyaku-ya atau toko 800).
3. Kalau musim panas, drama di TV seringkali menampilkan hal-hal yang seram (hantu).
4. Cara baca tulisan Jepang ada dua style : yang sama dengan buku berhuruf Roman alphabet huruf dibaca dari atas ke bawah, dan yang kedua adalah dari kolom paling kanan ke arah kiri. Sehingga bagian depan dan belakang buku berlawanan dengan buku Roman alphabet (halaman muka berada di “bagian belakang”).
5. Tanda tangan di Jepang hampir tidak pernah berlaku untuk keperluan formal, melainkan harus memakai hanko/inkan/ cap. Jenis hanko di Jepang ada beberapa, a.l. jitsu-in, ginko-in, dan mitome-in. Jadi satu orang kadang memiliki beberapa jenis inkan, untuk berbagai keperluan. Jitsu-in adalah inkan yang dipakai untuk keperluan yang sangat penting, seperti beli rumah, beli mobil, untuk jadi guarantor, dsb. jenis ini diregisterkan ke shiyakusho. Ginko-in adalah jenis inkan yang dipakai untuk khusus membuat account di bank. inkan ini diregisterkan ke bank. Mitome-in dipakai untuk keperluan sehari-hari, dan tidak diregisterkan.
6. Kalau kita membubuhkan tanda tangan, kadang akan ditanya orang Jepang: ini bacanya bagaimana ? Kalau di Jepang saat diperlukan tanda tangan (misalnya di paspor, dsb.) umumnya menuliskan nama mereka dalam huruf Kanji, sehingga bisa terbaca dengan jelas. Sedangkan kita biasanya membuat singkatan atau coretan sedemikian hingga tidak bisa ditiru/dibaca oleh orang lain.
7. Acara TV di Jepang didominasi oleh masak memasak.
8. Fotocopy di Jepang self-service, sedangkan di Indonesia di-service.
9. Jika naik taxi di Jepang, pintu dibuka dan ditutup oleh supir. Penumpang dilarang membuka dan menutupnya sendiri.
10. Pernah nggak melihat cara orang Jepang menghitung “satu”, “dua”, “tiga”…. dengan jari tangannya ? Kalau agan-agan perhatiin, ada perbedaan dengan kebiasaan orang Indonesia. Orang Indonesia umumnya mulai dari tangan dikepal dan saat menghitung “satu”, jari kelingking ditegakkan. Menghitung “dua”, jari manis ditegakkan, dst. Kalau orang Jepang, setahu saya, kebalikannya. Mereka selalu mulai dari telapak tangan terbuka, dan cara menghitungnya kebalikan orang Indonesia. Saat bilang “satu”, maka jarinya akan ditekuk/ditutupkan ke telapak tangan. Kalo nggak percaya, coba deh… jikken dengan teman Jepang anda.
11. Sepeda tidak boleh dipakai boncengan, kecuali yang memboncengkannya berusia lebih dari 16 tahun dan anak yang diboncengkan berusia kurang dari satu tahun dan hanya seorang saja yang diboncengkan. Bila dilanggar, dendanya maksimal 20 ribu yen.
12. Kalo naik eskalator di Tokyo, kita harus berdiri di sebelah kiri, karena sebelah kanan adalah untuk orang yang terburu-buru. Jangan sekali-kali berdiri di kanan kalo kita ga langsung naik.
13. Pacaran di Jepang sungguh hemat, traktir2an bukan budaya pacaran Jepang. Jadi selama belum jadi suami-istri, siapin duit buat bayar sendiri-sendiri.
14. Nganter jemput pacar juga bukan budaya orang Jepang. Kalo mau ketemuan, ya ketemuan di stasiun.
15. Jangan pernah sekali-kali bilang ke orang jepang : “Gue maen ke rumah lu ya”. Karena itu dianggap ga sopan. Ke rumahnya cuma kalo udah diijinin.
16. “Aishiteru” yang berarti aku cinta kamu, jarang dipake sama orang pacaran, kecuali kalo mereka bener-bener udah mau nikah. Biasanya mereka make “Daisuke desu” buat ngungkapin kalo mereka sayang sama pacarnya.
17. Sebelum bepergian, biasanya orang Jepang selalu ngecek ramalan cuaca. Dan 90% ramalan cuaca itu akurat. Itu sebabnya kalo ada orang bawa payung, pasti kita bakal liat orang yang lainnya lagi bawa payung juga. Dan perempatan Shibuya adalah tempat yang paling menarik ketika hujan, karena dari atas kita akan melihat lautan payung yang berwarna-warni.
18. Bunga sakura adalah bunga yang spesial di Jepang, karena bunganya hanya tumbuh 2 minggu selama setahun. Ketika tumbuh, bunganya memenuhi seluruh pohon, tanpa daun. Setelah 2 minggu, ga ada satupun bunga sakura, yang ada hanyalah daun-daun hijau, tanpa bunga, dan jadi ga menarik lagi.
19. Di Indonesia, kita bakal dapet duit kalo kita ngejual barang bekas kita ke toko jual-beli. Tapi di Jepang, kita malah harus bayar kalo mau naro barang kita di toko jual-beli. Itulah sebabnya kenapa orang Jepang lebih milih ninggalin TV bekas mereka gitu aja kalo mo pindah apartemen.
20. Di perempatan jalan Kyoto, perempatan jalan yang kecil, ga ada mobil sama sekali, tapi ada lampu merah, pejalan kaki selalu berhenti ketika lampu tanda pejalan kaki menunjukkan warna merah. Mereka santai aja, baca koran, ngobrol, ngerokok, dan kemudian jalan lagi ketika lampu sudah hijau. Padahal ga ada mobil yang lewat satupun. Mungkin kalo mereka ngelanggar peraturan juga ga akan celaka.
21. Mereka ga percaya Tuhan (mayoritas atheis), tapi mereka bisa disiplin dan taat sama peraturan. Mungkin karena itu negara mereka maju. Entahlah…
22. Membungkuk. Orang Jepang seneng banget membungkuk, yang membuktikan kalo mereka menghormati. Cara kamu membungkuk juga menunjukkan status sosial dan status sosial orang yang kamu bungkuki. Membungkuk dalam dan lebih lama -----> orang tua. Tapi orang Jepang ga akan melakukan aturan ini pada orang asing.
23. Teru-teru bozu. Pada bulan September adalah bulan yang berat coz bulan ini pergantian musim panas dan musim gugur, yang artinya badai dan topan. Rakyat Jepang biasanya menggantungkan Teru-teru bozu (boneka kain) di jendela rumah mereka, dengan harapan cuaca cerah.

24. Membaca 10 menit sebelum masuk sekolah. Jepang mempunyai peraturan yang memungkinkan muridnya sejak sekolah dasar untuk membaca selama 10 menit sebelum masuk pelajaran. Bahan bacaan boleh buku apa saja yang mereka pinjam di perpustakaan. 10 menit ini terjadi pada 15 menit gerbang sekolah ditutup. Jadi masuk jam 07.00, gerbang ditutup jam 06.45, nah selama sebelum mulai pelajaran peraturan ini berlakukan. Hal ini menyebabkan kebiasaan, walopun beberapa sekolah tidak menerapkannya lagi.

25. Orang Jepang membangun tiap bangunan dengan jarak 20-30 cm antar bangunan. Mereka melakukan ini agar bangunan lain tidak ikut ambruk jika terjadi gempa.

26. Kebiasaan orang Jepang di Kereta: dengerin ipod (atau alat musik portabel lainnya), baca (jiaaaah,,, naik kereta ajah masih baca.. keren!!!), membuka HP (sms-an, browsing internet, atau video streaming), bermain games, diam dan tidur.

27. Toko/depato menampilkan display yg sangat menarik, mereka bukan hanya memajang produknya tetapi juga menampilkan contoh barang dalam kemasan itu seperti apa bentuknya, potongannya, isi dalamnya seperti apa kemudian dikemas ulang dalam kotak acrylic yang tembus pandang, saya jumpai di hampir tiap produk makanan dalam kemasan, permen, biskuit, teh, bahkan di adult shop!

28. Orang Jepang sangat senang mengajak jalan anjingnya di pagi dan sore hari. Mereka mengajak anjingnya di jalanan ataupun di mall. Bahkan di beberapa mall disediakan petshop yang luar biasa. Jika anjing mereka poop a.k.a buang kotoran, mereka akan segera mengambil kotoran itu dan membersihkannya dengan air. Mereka juga membersihkan bokong anjing mereka dengan tisu atau air. walah?!

29. Orang Jepang menganggap agama sebagai hal yang praktis dan fleksibel jika lahir mereka pakai acara budha, jika menikah mereka pakai cara kristen di gereja, dan jika meninggal mereka menggunakan upacara shinto. *Ini c,, ga ada agama ya??!*

30. Onsen. Orang Jepang biasanya mandi bersama di sebuah Onsen tanpa memeakai sehelai busanapun, walau antara laki-laki dan wanita dipisah (tapi denger2 ada juga yang campur... wow!!!)

31. Ketika menyambut tahun baru, orang Jepang akan rela mengantri di deopan kuil untuk berdoa. Bahkan dari subuh bener atau malam hari walopun salju baru turun. Mereka berdoa agar tahun selanjutnya menjadi berkah. WOW!!

32. Kebiasaan perempuan Jepang, sarapan lebih banyak 40% dari makan siang dan malam. Sarapan terdiri dari : teh ijo, nasi, sup miso dengan tahu dan bawang bombay, rumput laut nori, sedikit omelet atau sepotong ikan panggang *wow, banyaaaak amat!!* Mereka memiliki peribahasa "Hara Hachi Bunme" yang artinya 'Makanlah sampai 80% kenyang saja'... >>perlu dicoba tuh.. biar YUYA kurusan.. hiks<<





source: vitoriosantosa.wordpress.com, akaikuro.multiply.com, annida-online.com, 15meh.blogspot.com, indowebster.web.id, chikochoki.com, krisnanda.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar